Tuesday, September 28, 2010

Maukah kamu...........!


Maukah kamu, menyambut jemariku ini? Lantas menggenggamnya erat-erat, seperti sebuah jangkar yang mengikat perahu? Agar kuyakin bersamamu, bukan mimpi belaka.

Maukah kamu, menjadi bongkah-bongkah gula yang meleleh dalam bara yang mengurai? Entah pada kopiku, atau teh, mengisi cangkir tempatku menyeruput rasa.


Maukah kamu, mengurai irama yang berima sebagai tuts piano? Lantas kita nyanyikan serenada tentang hidup, dan chorus-nya adalah sesuatu bahagia yang melonjak-lonjak lincah.


Maukah kamu, menjelma udara tempatku menghela sebuah takdir yang sesungguhnya teramat sederhana: bahwa aku tak akan pernah bisa tanpamu?


Maukah kamu, menjeda bersama tanda baca di alinea tentang kita? Entah itu seru yang teguh! Koma yang menggelitik, titik yang membintik. Atau bahkan tanya ragu? Aku, menunggumu seperti ke-26 aksara menanti untuk menjejak nyata.  

Maukah kamu, menggumpal sebagai warna dalam paletku? merah kuning hijau dan biru, putih hitam bahkan abu-abu? Kita taburkan pelangi ke udara.

Maukah kamu, menggelung mesra seperti setangkup selimut hangat? Lantas kupeluk erat dirimu saat cuaca dingin atau sepi menderit. Lelapku, adalah di dalam dekapmu.

Maukah kamu, bersama mengabadi di dalam album foto? Membingkai seluruh kenangan ke dalam senyum, lalu kita kecoh waktu. Maka malaikat maut hanya bisa mendengus cemburu: ada yang tak terpisahkan oleh ajal.

Lantas, maukah kamu, bila kuberikan padamu perca-perca rindu? Biar kita menambal waktu dengan perban yang tak akan usang dan lekang

No comments:

Post a Comment